Peranan aktif indonesia di dunia
internasional dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia dilaksanakan
berdasarkan kebijakan politik, bantuan kemanusiaan maupun perannya baik dalam
bentuk sebagai pengamat militer, staff militer atau kontigen satgas operasi
pemeliharaan perdamaian sebagai duta bangsa di bawah bndera PBB.
Peranan TNI dalam operasi pemeliharaan
perdamaian peran aktif indonesia, dimulai sejak pengiriman kontigen garuda
pertama sinai, mesir dalam misi “united emergency force (UNEF)”. Keberhasilan
kontigen garuda dalam melaksanakan tugas misi pemeliharaan perdamaian di mesir
menimbulkan kepercayaan dunia internasional, khususnya PBB terhadap
indonesiasehingga kontribusi indonesia untuk berpartisipasi dan mengirim kontigennya
selalu di harapkan dalam misi perdamaian PBB.
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan PBB
tehadap peranan kontigen garuda dalam operasi pemeliharaan perdamaian,
perundang-undangan nasional telah mengakomodasi operasi pemeliharaan perdamaian
sebagai salah satu tugas pokok TNI sebagai salah satu bentuk dalam operasi
militer selain perang.
Selain Legitimasi dalam perundang-undangan
nasional, peranan TNI dalam operasi pemeliharaan perdamaian telah mendaat
dukungan secara politik dari presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Perwujudan
komitmen TNI ialah dengan menyiapkan dan mendidik prajurit-prajurit TNI secara
profesional sesuai dengan tuntutan standar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Puncak prestasi dari semakin banyaknya
permintaan keterlibatan TNI dalam setiap konflik yang ditangani PBB dan untuk
mengantisipasi tantangan tugas dalam operasi pemeliharaan perdamaian ke depan
yang semakin komplek, maka panglima TNI kemudian membentuk suatu badan
tersendiri yang khusus menangani operasi pemeliharaan perdamaian, yang
dinamakan PUSAT MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN TNI (PMP TNI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar